Teks Negosiasi Tentang Anggaran Dana
Koperasi
Pengurus
OSIS berinisiatif untuk mendirikan koperasi sekolah yang banyak memudahkan
siswa dalam memperoleh peralatan sekolah dengan
harga yang terjangkau. Siang itu Rivi dan Rani sebagai pengurus OSIS
menemui kepala sekolah untuk mengajukan usulan program tersebut.
Rivi dan Rani : “Selamat siang, Pak.”
Kepala sekolah :
“Ya, selamat siang.”
Rani : “Maaf, Pak sebelumnya
kami mengganggu kegiatan Bapak.”
Kepala sekolah :
“Ya, tidak apa-apa, silakan duduk. Ada yang bisa saya bantu?”
Rivi : “Begini, Pak, kami
mewakili dari pengurus OSIS akan mengajukan usulan
program untuk mendirikan koperasi sekolah.”
Rani : “Kami mendirikan
koperasi ini bertujuan agar siswa dapat memperoleh kebutuhan sekolah tanpa harus keluar dari lingkungan sekolah”
Kepala sekolah :
“Hmmm. . . Boleh saya melihat proposal untuk pengajuan program ini?”
Rivi : “Oh iya, Pak, ini,
silakan!”
Beberapa saat kemudian setelah Bapak Kepala Sekolah
membaca proposal yang telah diberikan oleh pengurus OSIS, kepala sekolah belum
menyetujui anggaran yang diajukan oleh pihak pengurus OSIS.
Rivi : “Bagaimana, Pak dengan
proposal yang kami ajukan. Apakah Bapak setuju
dengan rencana kami?”
Kepala sekolah : “Saya
sependapat dengan rencana ini, namun anggaran yang diajukan untuk mendirikan koperasi ini terlalu besar untuk
sekolah.”
Rani : “Lalu bagaimana, Pak? Akankah
rencana kami ini tidak akan di- acc?”
Kepala sekolah :
“Mungkin dari pihak sekolah akan menyetujuinya, tapi dari anggaran yang diajukan, pihak sekolah
hanya bisa memberikan dana separuh dari
anggaran yang diajukan.Bagaimana menurut kalian?”
Rivi : “Wah, Pak, jika hanya
setengah masih sangat kurang.”
Rani : “Bagaimana kalau 90%
dari anggaran yang kami ajukan?”
Kepala sekolah :
“Maaf, Mbak, pihak sekolah masih belum bisa memberikannya. Bagaimana
kalau 60% dari anggaran yang
diajukan?”
Rivi :
“Wah, Pak, itu masih jauh dari cukup Pak.”
Rani : “Tolonglah, Pak
dinaikkan lagi. Kami berjanji akan menggunakan koperasi
ini dengan baik.”
Kepala sekolah :
“Begini saja, kami dari pihak sekolah akan memberikan 70% dari anggaran
yang diajukan. Kami tidak dapat memberikan lebih, karena saat
ini dana akan digunakan untuk perbaikan perpustakaan.”
Rivi : “Tapi, Pak anggaran
sebesar itu belum bisa mencukupi target kami. Tidak
memungkinkan jika kami mencari 30%-nya dari penggalangan dana
kami.”
Kepala sekolah :
“Bagaimana ya, Mbak, dana yang diajukan terlalu besar.”
Rani : “Tolonglah dinaikkan,
bagaimana kalau 85%, Pak?”
Kepala sekolah :
“Hmmm...”
Rivi :
“Bagaimana, Pak? Apakah disetujui 85%?”
Kepala sekolah :
“Baiklah, saya akan mencoba berunding dulu dengan pihak yang lain.”
Rani :
“Baiklah, Pak, kalau begitu kami juga akan merundingkan dengan pihak kami.”
Rivi :
“Terima kasih, Pak atas kebesaran hati Bapak. Kami mohon bantuannya,
Pak.”
Kepala sekolah :
“Iya, Mbak, sama-sama.”
Rani :
“Kami mohon pamit, Pak. Maaf, Pak, kami telah mengganggu waktu Bapak.”
Kepala sekolah :
“Ya, Mbak tidak apa-apa.”
Rivi dan Rani : “Terima kasih, Pak,
selamat siang.”
Kepala sekolah :
“Selamat siang.”
Pada akhirnya kepala sekolah menyetujui anggaran dana
yang diajukan oleh pihak pengurus OSIS. Rani dan Rivi sebagai pihak pengurus
OSIS segera memberitahukan keputusan pihak sekolah kepada pengurus OSIS yang
lain.